Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Klasifikasi Jamur atau Fungi

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuh Jamur atu Fungi terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur dapat dengan cara vegetatif dan cara generatif. Fungi dalam taksonomi klasik di sekolah-sekolah biasa dikelompokkan sebagai divisio menjadi lima kelas:     Phycomycetes     Ascomycetes     Basidiomycetes     Deuteromycetes     Lichenes Jamur dibagi menjadi 6 divisi yang berbeda, berdasarkan cara berkembang biak dan Hifa, jamur dikelompokkan menjadi:   * Subdivisi Myxomycotyna  * Subdivisi Oomycota    * Subdivisi Zygomycota    * Subdivisi Ascomycota   * Subdivisi Basidiomycota   * Subdivisi Deuteromycota Pembagian diatas telah dianggap usang karena temuan-temuan terbaru membuat fungi diangkat menjadi Kerajaan organisme (Regnum) tersendiri, dengan divisio/filum:

Jamur Divisi Oomycotina

Hifa pada jamur Jamur Divisi Oomycotina bersifat senositik, yaitu tidak bersekat-sekat sehingga inti sel banyak tersebar di dalam protoplasma. Dinding selnya tersusun atas selulosa, hal inilah yang membedakan dengan golongan jamur lainnya. Pertumbuhan hifa jamur terjadi pada bagian ujungnya yang menghasilkan beberapa percabangan. Pada akhir ujung percabangan itu terbentuk gelembung sporangium yang dipisahkan oleh sekat. Hal ini merupakan awal perkembangbiakan jamur secara tidak kawin (aseksual). Jamur Divisi Oomycotina memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a.    Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung         banyak inti. b.    Reproduksi:         - Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup didarat dengan sporangium            dan konidia.        - Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya            tumbuh menjadi individu baru. Dalam sporangium terdapat protoplasm

Jamur Divisi Basidiomycotina

Jamur Basidiomycotina pada umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup misalnya pada daun, tanah, merang padi dan batang pohon mati. Jamur parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia. Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi  Basidiomycotina adalah: a.  Ciri khasnya ada pada alat repoduksi generatifnya yaitu berupa basidium sebagai badan       penghasil  spora. b.  Kebanyakan anggota spesies berukuran Makroskopik c.  Hifa septat dengan sambungan capit (clamp connection);       Spora seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk gada. d.  Berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung, tetapi pada beberapa spesies      tangkainya asimetris,  pendek, bahkan tidak bertangkai. f.  Basidiospora terdapat dipermukaan lamela atau bilah yang terbentuk di

Jamur Deuteromycotin

Divisi Jamur Deuteromycota memiliki sekitar 25.000 spesies jamur yang termasukkan dalam golongan divisi ini. Jamur Deuteromycotin merupakan nama lain dari Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna). Fungi Imperfecti dinamakan seperti itu karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif nya. Contoh: Pada Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yaitu berupa askus, Kemudian namanya diganti menjadi Neurospora sitophila  dan termasuk dalam Ascomycotina. Ciri yang lain dari Deuteromycota adalah hifanya bersekat. Golongan Jamur Deuteromycotin banyak menyebabkan terjadinya penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) misalnya:  Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp. dan Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap. Jamur Deuteromycota atau yang sering disebut fungi imperfecti,  Karena belum diketahui reproduksi seksualnya, sehingga reproduks

Jamur Ascomycotina

Ascomycotina dalam kingdom fungi, divisi jamur Ascomycota merupakan divisi terbesar dengan  Jumlah anggota mencapai 60.000 spesies. Divisi ascomycota memiliki ciri yaitu membentuk spora seksual yang disebut akospora. Akospora terbentuk kedalam kaksus, yaitu suatu tubuh buah khusus yang bentuknya menyerupai mangkuk atau  botol. Ciri- ciri jamur yang termasuk ke dalam divisi Ascomycotina adalah: a.  Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiselul b.  Ascomycotina, Multiseluler, Hifa bersekat melintang atau bercabang, dan berinti banyak. c.  Hidupnya: Saprofit,Parasit ada yang bersimbiosis dengan ganggang       membentuk Lichenes (Lumut kerak).  Hidup saprofit, parasit, dan bersimbiosis d.  Reproduksi:        - Reproduksi aseksual melalui kuncup, fragmentasi dan konidiospora.       -  Reproduksi seksual melalui askospora.       - Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler            membentuk   spora dari konidia.       - Generatif: Me

Myxomycotyna (Jamur lendir)

Jamur divisi Myxomycotyna (Jamur lendir) memiliki ciri;   a. Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.   b. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:                          - fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti  amuba, disebut plasmodium                          - fase tubuh buah  c. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.      Myxomycotyna meliputi organisme yang tidak mengandung klorofil, yang filogenetik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana. Dalam keadaan vegetatif tubuhnya berupa massa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai amoeba yang disebut Plasmodium dengan cara-cara hidup sebagai saprofit atau seperti hewan. Plasmodium terjadi karena satu perkawinan (peristiwa seksual), dan kemudian akan membentuk suatu sporangium yang berdinding. Sporangium menghasilkan spora yang tidak memperlihatkan perbedaan jenis kelaminnya. Spora myxomycotina berkecambah dalam air atau diatas suatu su

Jamur Klasifikasi Zygomycotina

JAMUR DIVISI ZYGOMYCOTINA   Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: a.     Tubuh multiseluler. b.     Habitat umumnya di darat sebagai saprofit, Hidup di sisa-sisa makanan, tumbuhan, hewan c.    Hifa tidak bersekat.      d.    Reproduksi: - Vegetatif: dengan spora.  - Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-)   akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.                  - Reproduksi aseksual:                               -fragmentasi, spora                  - Reproduksi seksual:                               -zigospora Habitat umumnya didarat sebagai saprofit. Jamur zygomycota ada yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Jenis jamur zygomycota lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain. Misalnya dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen), dan dengan akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza.

Jamur atau Fungi

Gambar
Jamur Tiram Jamur atau Fungi merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler. Jamur atau Fungi pada umumnya memiliki bentuk seperti benang yang disebut Hifa, Stuktur hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut dengan Miselium, dinding sel mengandung Kitin, Eukariotik dan tidak memiliki Klorofil. Jamur atau Fungi hidup secara Heterotrof dengan jalan Saprofit atau menguraikan sampah organik, parasit (merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum berada darat dengan kondisi tempat yang lembab.  Untuk Jamur yang merupakan organisme uniseluler yang dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu Vegetatif dan Generatif . Perkembang biakan Jamur atau Fungi secaraVegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Sedangkan perkembang biakan Jamur atau Fungi secara Generatif dengan cara membentuk spora askus.  Untuk Jamur yang merupakan organisme multiseluler bereproduksi secara vegetatif