Postingan

Annelida (Cacing gelang)

Annelida (Cacing gelang) Klasifikasi Annelida: 1. Polichaeta (Cacing berambut banyak) Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo (Lysidice oele) 2. Oligochaeta (Cacing berambut sedikit) Cacing tanah (Lumbriscus terestris) 3. Hirudinea (Cacing tidak berambut) Lintah (Hirudo medicinalis) More: Nemathelminthes (Cacing gilig)  Platyhelminthes (Cacing pipih)  Annelida (Cacing gelang)  Posting terkait lainnya :     - Porifera   (Hewan berpori)     - Coelenterata (Hewan berongga)     - Platyhelminthes  (Cacing pipih)     - Nemathelminthes  (Cacing gilig)     - Annelida  ( Cacing gelang )     - Mollusca  ( Hewan lunak )     - Arthropoda  ( Hewan kaki berbuku-buku )     - Echinodermata  ( Hewan berkulit duri ) Info:

Nemathelminthes (Cacing gilig)

Nemathelminthes (Cacing gilig) Contoh Nemathelminthes - Ascaris lumbricroides, cacing perut pada manusia - Ascaris megalocephala , cacing perut pada kuda - Ascaris suilae, cacing perut pada babi - Ancylostoma duodenale , cacing tambang - Necator americanus , cacing tambang di Amerika tropis - Oxyuris/Enterobius vermicularis , cacing kremi - Trichinella spirallis, cacing otot pada manusia - Trichuris, cacing cambuk - Wuchereria/Filaria bancrofti , penyebab kaki gajah - Strongyloides sp , infeksi melalui luka - Loa sp, cacing mata - Onchocerca sp , cacing pembuta - Heterodera radicicota , cacing akar.  Posting terkait lainnya :     - Porifera   (Hewan berpori)     - Coelenterata (Hewan berongga)     - Platyhelminthes  (Cacing pipih)     - Nemathelminthes  (Cacing gilig)     - Annelida  ( Cacing gelang )     - Mollusca  ( Hewan lunak )     - Arthropoda  ( Hewan kaki berbuku-buku )     - Echinodermata  ( Hewan berkulit duri ) More: Nemathelminthes (Cacing gilig)  Platyhelminthes

Platyhelminthes (Cacing pipih)

Platyhelminthes (Cacing pipih) Kelas Platyhelminthes: 1. Tubellaria (Cacing Bulu Getar) 2. Trematoda (Cacing Hisap) 3. Cestoda (Cacing Pita) Tubellaria (Cacing Bulu Getar) Contohnya adalah Planaria, dimana: Ciri : 1 - 60 cm, hidup di air tawar jernih, mempunyai faring yang dapat dijulurkan untuk menangkap makanan. Sistem saraf: sistem tangga tali Sistem ekskresi : flame cell (sel api) Sistem reproduksi : aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan tubuh menjadi planaria baru. seksual, yaitu pembuahan silang. Sistem gerak: dengan silia, atau otot di bawah epidermis. Trematoda (Cacing Hisap) Merupakan parasit. Memiliki penghisap (sucker). Contoh speciesnya: dalam darah: Schistostoma japonicum, Schistostoma mansoni, Schistostoma haematobium. dalam hati: Fasciola hepatica (hati kambing), Clonorchis sinensis (hati manusia) dalam usus: Fasciola buski dalam paru-paru: Paragonimus westermani Cestoda (Cacing Pita) Sebagai parasit pada verteb

Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata (Hewan Berongga) Klasifikasi Coelenterata: A. Hydrozoa (hewan air) bentuk tubuh selalu polip Terdiri dari Hydra (hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar) dan Obelia geniculata (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni). B. Scyphozoa (hewan mangkuk) bentuk tubuh selalu medusa beralat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia (ubur-ubur) C. Anthozoa (hewan bunga) berbentuk polip, meliputi anemon laut dan karang Gastrovaskular:  - berongga 6 (Metridium marginatum, mawar laut; Fungia patella, Acropora)  - berongga 8 (Euplexaura antipathes, akar bahar; Alcyonium, karang kulit) Peranan Coelenterata: - Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan. - Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. - Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut. - Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.  Posting terkait lainnya

Porifera (Hewan Berpori)

Klasifikasi Porifera A. Calcarea (kapur) Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), hidup di air dangkal dan koanositnya besar. Contoh: Sycon dan Clathrina B. Hexactinellida (ujung enam) Spikula dari zat kersik (silika), hidup di laut dalam. Contoh: Pheronema, Euplectella C. Demospongia (spons tebal) Umumnya tidak berangka karena tersusun dari serabut spongin, memiliki saluran air rumit seperti sponge Contoh: Spongilla, Euspongia molisima, Hypospongia equina Peranan Porifera: - Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. - Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit  kanker dan penyakit lainnya.  Posting terkait lainnya :     - Porifera   (Hewan berpori)     - Coelenterata (Hewan berongga)     - Platyhelminthes  (Cacing pipih)     - Nemathelminthes  (Cacing gilig)     - Annelida  ( Cacing gelang )     - Mollusca  ( Hewan lunak )     - Arthropoda  ( Hewan kaki berbuku-buku )   

Invertebrata

Invertebrata yaitu kelompok Hewan yang tidak memiliki steruktur tulang belakang pada tubuhnya / Tidak bertulang belakang terdiri dari: 1. Protozoa Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga) 2. Metazoa Hewan bersel banyak, terdiri dari 8 filum dari :     - Porifera   (Hewan berpori)     - Coelenterata (Hewan berongga)     - Platyhelminthes  (Cacing pipih)     - Nemathelminthes  (Cacing gilig)     - Annelida  ( Cacing gelang )     - Mollusca  ( Hewan lunak )     - Arthropoda  ( Hewan kaki berbuku-buku )     - Echinodermata  ( Hewan berkulit duri ) Info:

Klasifikasi Jamur atau Fungi

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuh Jamur atu Fungi terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur dapat dengan cara vegetatif dan cara generatif. Fungi dalam taksonomi klasik di sekolah-sekolah biasa dikelompokkan sebagai divisio menjadi lima kelas:     Phycomycetes     Ascomycetes     Basidiomycetes     Deuteromycetes     Lichenes Jamur dibagi menjadi 6 divisi yang berbeda, berdasarkan cara berkembang biak dan Hifa, jamur dikelompokkan menjadi:   * Subdivisi Myxomycotyna  * Subdivisi Oomycota    * Subdivisi Zygomycota    * Subdivisi Ascomycota   * Subdivisi Basidiomycota   * Subdivisi Deuteromycota Pembagian diatas telah dianggap usang karena temuan-temuan terbaru membuat fungi diangkat menjadi Kerajaan organisme (Regnum) tersendiri, dengan divisio/filum: