Postingan

Porifera (Hewan Berpori)

Klasifikasi Porifera A. Calcarea (kapur) Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), hidup di air dangkal dan koanositnya besar. Contoh: Sycon dan Clathrina B. Hexactinellida (ujung enam) Spikula dari zat kersik (silika), hidup di laut dalam. Contoh: Pheronema, Euplectella C. Demospongia (spons tebal) Umumnya tidak berangka karena tersusun dari serabut spongin, memiliki saluran air rumit seperti sponge Contoh: Spongilla, Euspongia molisima, Hypospongia equina Peranan Porifera: - Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. - Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit  kanker dan penyakit lainnya.  Posting terkait lainnya :     - Porifera   (Hewan berpori)     - Coelenterata (Hewan berongga)     - Platyhelminthes  (Cacing pipih)     - Nemathelminthes  (Cacing gilig)     - Annelida  ( Cacing gelang )     - Mollusca  ( Hewan lunak )     - Arthropoda  ( Hewan kaki berbuku-buku )   

Invertebrata

Invertebrata yaitu kelompok Hewan yang tidak memiliki steruktur tulang belakang pada tubuhnya / Tidak bertulang belakang terdiri dari: 1. Protozoa Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga) 2. Metazoa Hewan bersel banyak, terdiri dari 8 filum dari :     - Porifera   (Hewan berpori)     - Coelenterata (Hewan berongga)     - Platyhelminthes  (Cacing pipih)     - Nemathelminthes  (Cacing gilig)     - Annelida  ( Cacing gelang )     - Mollusca  ( Hewan lunak )     - Arthropoda  ( Hewan kaki berbuku-buku )     - Echinodermata  ( Hewan berkulit duri ) Info:

Klasifikasi Jamur atau Fungi

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuh Jamur atu Fungi terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur dapat dengan cara vegetatif dan cara generatif. Fungi dalam taksonomi klasik di sekolah-sekolah biasa dikelompokkan sebagai divisio menjadi lima kelas:     Phycomycetes     Ascomycetes     Basidiomycetes     Deuteromycetes     Lichenes Jamur dibagi menjadi 6 divisi yang berbeda, berdasarkan cara berkembang biak dan Hifa, jamur dikelompokkan menjadi:   * Subdivisi Myxomycotyna  * Subdivisi Oomycota    * Subdivisi Zygomycota    * Subdivisi Ascomycota   * Subdivisi Basidiomycota   * Subdivisi Deuteromycota Pembagian diatas telah dianggap usang karena temuan-temuan terbaru membuat fungi diangkat menjadi Kerajaan organisme (Regnum) tersendiri, dengan divisio/filum:

Jamur Divisi Oomycotina

Hifa pada jamur Jamur Divisi Oomycotina bersifat senositik, yaitu tidak bersekat-sekat sehingga inti sel banyak tersebar di dalam protoplasma. Dinding selnya tersusun atas selulosa, hal inilah yang membedakan dengan golongan jamur lainnya. Pertumbuhan hifa jamur terjadi pada bagian ujungnya yang menghasilkan beberapa percabangan. Pada akhir ujung percabangan itu terbentuk gelembung sporangium yang dipisahkan oleh sekat. Hal ini merupakan awal perkembangbiakan jamur secara tidak kawin (aseksual). Jamur Divisi Oomycotina memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a.    Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung         banyak inti. b.    Reproduksi:         - Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup didarat dengan sporangium            dan konidia.        - Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya            tumbuh menjadi individu baru. Dalam sporangium terdapat protoplasm

Jamur Divisi Basidiomycotina

Jamur Basidiomycotina pada umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup misalnya pada daun, tanah, merang padi dan batang pohon mati. Jamur parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia. Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi  Basidiomycotina adalah: a.  Ciri khasnya ada pada alat repoduksi generatifnya yaitu berupa basidium sebagai badan       penghasil  spora. b.  Kebanyakan anggota spesies berukuran Makroskopik c.  Hifa septat dengan sambungan capit (clamp connection);       Spora seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk gada. d.  Berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung, tetapi pada beberapa spesies      tangkainya asimetris,  pendek, bahkan tidak bertangkai. f.  Basidiospora terdapat dipermukaan lamela atau bilah yang terbentuk di

Jamur Deuteromycotin

Divisi Jamur Deuteromycota memiliki sekitar 25.000 spesies jamur yang termasukkan dalam golongan divisi ini. Jamur Deuteromycotin merupakan nama lain dari Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna). Fungi Imperfecti dinamakan seperti itu karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif nya. Contoh: Pada Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yaitu berupa askus, Kemudian namanya diganti menjadi Neurospora sitophila  dan termasuk dalam Ascomycotina. Ciri yang lain dari Deuteromycota adalah hifanya bersekat. Golongan Jamur Deuteromycotin banyak menyebabkan terjadinya penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) misalnya:  Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp. dan Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap. Jamur Deuteromycota atau yang sering disebut fungi imperfecti,  Karena belum diketahui reproduksi seksualnya, sehingga reproduks

Jamur Ascomycotina

Ascomycotina dalam kingdom fungi, divisi jamur Ascomycota merupakan divisi terbesar dengan  Jumlah anggota mencapai 60.000 spesies. Divisi ascomycota memiliki ciri yaitu membentuk spora seksual yang disebut akospora. Akospora terbentuk kedalam kaksus, yaitu suatu tubuh buah khusus yang bentuknya menyerupai mangkuk atau  botol. Ciri- ciri jamur yang termasuk ke dalam divisi Ascomycotina adalah: a.  Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiselul b.  Ascomycotina, Multiseluler, Hifa bersekat melintang atau bercabang, dan berinti banyak. c.  Hidupnya: Saprofit,Parasit ada yang bersimbiosis dengan ganggang       membentuk Lichenes (Lumut kerak).  Hidup saprofit, parasit, dan bersimbiosis d.  Reproduksi:        - Reproduksi aseksual melalui kuncup, fragmentasi dan konidiospora.       -  Reproduksi seksual melalui askospora.       - Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler            membentuk   spora dari konidia.       - Generatif: Me